Menepati Janji

*🌱MENEPATI JANJI*

Menepati janji adalah bagian dari iman.
Barangsiapa yang tidak menjaga perjanjiannya maka tidak ada agama baginya. Maka seperti itu pula ingkar janji, termasuk tanda kemunafikan dan bukti atas adanya makar yang jelek serta rusaknya hati.
Rosulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

*آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ*

*“Tanda-tanda munafik ada tiga : apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.”*
(HR. Muslim, Kitabul Iman, Bab Khishalul Munafiq no. 107 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Seorang mukmin harus dengan segala upaya untuk tampil beda dengan orang munafik. 
_Apabila dia berbicara, jujur ucapannya._
_Bila telah berjanji ia menepatinya._
_dan jika dipercaya untuk menjaga ucapan, harta, dan hak, maka ia menjaganya._

Sesungguhnya menepati janji menjadi _standar / barometer_ yang dengannya diketahui orang yang baik dari yang jelek, dan antara orang yang mulia dari orang yang tidak berahlak (kualitas rendahan),
na'udzubillah tsumma naudzubillah 🤲💝.

*Jangan mudah untuk berjanji.*
Jika mau berjanji, ikuti dengan kata "Insyaa Allah" (jika Allah berkehendak).
Dengan menata niat kita untuk bersungguh menepati janji.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala, menjadikan kita sebagai pribadi yang selalu berusaha untuk menepati janji serta dihindarkan dari sifat kemunafikan.
Aamiin yaa robbal 'alamiin.🤲💝
بَارَكَ اللَّهُ فِيْكُم

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyemangat Kurir